JAKARTA,Sportszone.id - Pembalap Ducati Lenovo, Pecco Bagnaia boleh saja tak mulus di dua seri awal MotoGP 2025. Meski begitu, Bagnaia memberi sinyal ceritanya bakal lain usai memenangi MotoGP Amerika Serikat di COTA dua pekan lalu.
Setelah menyalip Alex Marquez di putaran keempat, juara dunia saat ini tampak siap mengakhiri rentetan finis kedua pembalap Gresini tersebut yang sempurna di MotoGP Thailand dan Argentina.
Namun, perubahan terbesar terjadi di pertengahan grand prix ketika Marc Marquez kehilangan posisi terdepan setelah menabrak trotoar.
Hal itu membuka peluang bagi Bagnaia untuk mengklaim kemenangan pertamanya tahun ini dan memperkecil selisih poin.
Pertanyaan besarnya sekarang adalah apakah kekalahan itu hanya sekadar kemunduran bagi Marquez atau awal dari perubahan momentum yang sesungguhnya bagi Bagnaia, yang berbicara tentang peningkatan sensasi saat memasuki tikungan di COTA.
Hal itu akan menjadi lebih jelas akhir pekan ini di Qatar, sebuah ajang di mana kedua pembalap Ducati Lenovo tersebut hanya memiliki satu kemenangan MotoGP sebelumnya.
Marquez belum pernah menang di lintasan tersebut selama lebih dari satu dekade, sejak 2014, saat Bagnaia berada di musim keduanya di Moto3.
Sedangkan Bagnaia memenangi MotoGP Qatar pada tahun lalu, dimana balapan di malam hari itu jadi seri pembuka.
BACA JUGA:Shin Tae-Yong Dapat Jabatan Baru di Federasi Sepak Bola Korea KFA
Bagnaia Penuh Semangat
Bagnaia mengaku sudah tak sabar untuk kembali ke lintasan. Mood-nya sedang super bagus usai memenangi MotoGP Amerika Serikat.
"Kembali bekerja di lintasan setelah menang selalu menyenangkan," kata Bagnaia seperti dikutip sportszone.id dari crash.
"Epilog terakhir di Austin fantastis dan saya juga sangat senang karena dibandingkan dengan GP sebelumnya, perasaan saya saat berkendara lebih baik.
"Kami masih memiliki banyak hal yang harus dilakukan, masih banyak pekerjaan yang harus kami lakukan, tetapi lintasan ini dikenal mampu menonjolkan karakteristik dan potensi Desmosedici GP."
Ducati telah memenangkan lima balapan terakhir di Qatar berkat Enea Bastianini (2022), Jorge Martin (Sprint 2023), Fabio di Giannantonio (GP 2023), Martin lagi (Sprint 2024) dan kemudian Bagnaia (GP 2024).