JAKARTA,Sportszone.id - Dua hasil berbeda diraih wakil Indonesia di China Open 2025. Ganda putra Indonesia, Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana akhirnya pecah telur tembus 16 besar.
Ini memang melegakan bagi Leo/Bagas karena di tiga turnamen sebelumnya, mereka selalu tertahan di 32 besar. Kali ini, Leo/Bagas sukses kalahkan Takumi Nomura/Yuichi Shimogami dari Jepang dengan 21-17, 21-17 di Olympic Sports Center, Rabu 23 Juli 2025.
"Alhamdulillah bersyukur bisa lolos ke babak kedua setelah di tiga turnamen sebelumnya kami selalu kalah di babak pertama. Pastinya ini menambah motivasi kami untuk lebih baik ke depannya," kata Leo seperti dikutip sportszone.id dari rilis PBSI.
"Tapi walau begitu hari ini permainan saya belum optimal. Saya masih banyak bermain bola-bola panjang padahal dengan kondisi lapangan berangin dan shuttlecock yang cepat harusnya bisa bermain pancingan agar mas Bagas bisa dapat serangan yang maksimal dengan smashnya yang keras."
Kelegaan juga dirasakan Bagas Maulana. Dia mengaku berusaha tenang menghadapi laga ini.
"Kami mencoba bermain lepas hari ini, lebih ngotot dan lebih yakin untuk mengakhiri tekanan selalu kalah di babak pertama," ujarnya.
"Besok bertemu pasangan India (Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty), kami kalah di pertemuan pertama di Indonesia Open lalu. Pastinya kami mau revans, modalnya sudah ada dari hasil hari ini. Kami ada peningkatan tapi tetap harus bermain lebih tenang."
BACA JUGA:Hasil China Open 2025: Kabar Baik, Jonatan Christie dan 2 Wakil Indonesia Lolos 16 Besar
BACA JUGA:Terungkap, Pesan Hansi Flick Sebelum Marcus Rashford Resmi Gabung Barcelona
Ginting Belum Bisa Lewati 32 Besar
Sementara itu, Anthony Ginting belum bisa melewati 32 besar sejak comeback di Japan Open pekan lalu. Kali ini , Ginting juga kalah dari wakil Kanada, Brian Yang dengan 21-9, 16-21, 14-21
"Mengucap syukur bisa bermain dengan tanpa cedera. Memang kondisi di sini cukup terasa menang dan kalah anginnya dan itu membuat saya kurang bisa menerapkan strategi yang disiplin dan banyak mati sendiri. Itu membuat lawan lebih percaya diri," ujarnya.
Dari dua turnamen ini, hasil positif yang bisa saya ambil adalah bisa merasakan lagi atmosfer pertandingan, tekanannya, tegang di dalam lapangannya.
"Bukan hanya tentang diri sendiri tapi faktor eksternal seperti bagaimana menjawab strategi lawan dengan cepat, adaptasi cepat, juga ada faktor lapangan dan shuttlecock yang berbeda, yang tidak saya dapat di latihan. Jadi di sini dan Jepang minggu lalu berusaha maksimal, ada kesulitan apa coba cari solusinya.