BACA JUGA:Update NBA: Luka Doncic Komentari Absennya LeBron James di LA Lakers, Beban Bertambah?
"Seiring berjalannya pertandingan, tentu saja pertahanan lawan semakin longgar," kata Gilgeous-Alexander, yang memasukkan 12 dari 26 tembakan di lapangan tetapi hanya 1 dari 9 tembakan tiga angka. "Saya bisa sedikit menuruni bukit dan kembali ke posisi saya."
Pujian untuk SGA
Gilgeous-Alexander menambahkan 12 poin lagi dalam dua periode perpanjangan waktu. Ia memiliki peluang untuk memenangkan pertandingan pada penguasaan bola terakhir di perpanjangan waktu pertama, tetapi Tari Eason dari Houston berhasil menangkap bola dengan tembakan jumpernya dari baseline. Gilgeous-Alexander mencetak lima poin di menit terakhir saat Oklahoma City bangkit dan menutup pertahanan.
"Anda tidak bisa menahan pemain hebat sepanjang pertandingan," kata forward Oklahoma City, Alex Caruso. "Anda bisa melakukan pekerjaan untuk sementara waktu. Saya rasa dia masih mencetak 35 poin, dan dia menjalani malam yang lambat. Itulah dia."
Menurut ESPN Research, Gilgeous-Alexander menjadi MVP ketiga yang mencatat setidaknya 35 poin, 5 rebound, dan 5 assist dalam satu pertandingan pembuka musim, bergabung dengan Stephen Curry pada tahun 2015 dan Shaquille O'Neal pada tahun 2000. Gilgeous-Alexander juga mencatatkan dua blok dan dua steal, serta menciptakan beberapa permainan bertahan yang krusial.
BACA JUGA:Kemenangan Besar Barcelona atas Olympiakos Jadi Vitamin Jelang El Clasico vs Real Madrid
"Saya harus lebih baik," kata Gilgeous-Alexander. "Kami harus lebih baik dari yang sebelumnya. Kami akan menjadi tim yang lebih baik dalam beberapa bulan, tetapi saya sepenuhnya yakin tim ini akan menjadikan malam ini sebagai pengalaman belajar. ... Malam ini memang buruk, tetapi saya lebih suka hasilnya buruk saat menang daripada kalah."