Ruben Amorim Harus Bagaimana Lagi di Manchester United?

Ruben Amorim Harus Bagaimana Lagi di Manchester United?

Ruben Amorim kecewa berat dan siap tinggalkan Manchester United tanpa pesangon-X-

JAKARTA,Sportszone.id - Bayangan Ruben Amorim yang meringkuk di bangku cadangan di Grimsby memang sulit dilupakan.

Kejadian itu terjadi saat para pemainnya sedang menjalani adu penalti yang menegangkan, dan akhirnya menelan kekalahan memalukan di putaran kedua Piala Carabao, Kamis 28 Agustus 2025.

Manchester United bukanlah klub yang ditakdirkan untuk kalah dari tim divisi empat, tetapi inilah kenyataannya.

Mereka seharusnya tidak finis di posisi ke-15, apalagi di era Liga Primer Inggris ini di mana keuangan sangat berpihak pada klub-klub terbesar dan terpopuler.

BACA JUGA:Komentar Emma Raducanu Usai Kalahkan Petenis Indonesia Janice Tjen di Babak Dua US Open 2025

Namun, itulah yang membuat United tertinggal jauh di belakang musim lalu. Apakah ada perubahan positif sejak saat itu? Hampir tidak ada yang menunjukkan demikian.

Dan pertanyaan besarnya adalah: apa yang akan mereka lakukan?

Bukan Amorim yang harus menemukan jawabannya. Seperti dilansir BBC yang dibaca sportszone.id, Pemilik minoritas Sir Jim Ratcliffe, CEO Omar Berrada, dan direktur teknik Jason Wilcox-lah yang harus menentukan arah masa depan United.

Merekalah yang memutuskan untuk memberi Erik ten Hag kontrak baru pada musim panas 2024, tetapi kemudian memecat pelatih asal Belanda itu kurang dari tiga bulan kemudian.

BACA JUGA:Ruben Amorim Ngamuk Usai Manchester United Kalah Lawan Klub Divisi 4 Grimsby Town di Carabao Cup

Merekalah yang merasa saran Dan Ashworth tentang Thomas Frank, Marco Silva, dan Graham Potter tidak tepat ketika mereka mencari pengganti pelatih Bayer Leverkusen tersebut ketika ia dipecat pada bulan Oktober.

Merekalah yang mendorong Amorim. Berrada adalah orang yang terbang ke Portugal dan memberi tahu pelatih bahwa sekarang atau tidak sama sekali ketika Amorim memohon agar diizinkan menyelesaikan musim bersama Sporting.

Tujuh belas kemenangan dalam 45 pertandingan telah menyusul, dengan tujuh di antaranya diraih saat mereka mencapai final Liga Europa musim lalu.

Jelas ini bukan hasil yang diharapkan oleh manajemen senior United, terutama ketika Amorim digaji sebesar £200 juta untuk tiga pemain penyerang musim panas ini meskipun mencatatkan hasil liga terendah sejak mereka berada di kasta kedua pada musim 1974-75 setelah degradasi.